This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 23 Oktober 2011

Tips gratis menjernihkan kolam,Efektif dan murah


Cara Efektif banding beli 1L obat penjernih kolam seharga 200rb’an.

Ada sedikit yang mengganggu mata jika melihat kolam koi,selalu keruh dan berbusa.walau sering di bersihkan jarak antara 3 minggu lebih selalu berbusa. Memang tidak terlalu banyak tapi cukup mengganggu keindahan kolam.
Mungikin di bawah ini adalah solusi yg murah dan tepat utk mengatasi masalah tsb.caranya sangat gampang murah meriah :

Bahan-Bahan :

1. Gula merah (Gula-Jawa) 1kg
2. Buah Nanas 1kg

Berapapun banyak pembuatanya perbandingan bahan2 adalah 1:1
Selanjutnya,tumbuk Gula merah dan buah nanas sampai hancur tambahkan sedikit air,secukupnya dan jgn terlalu banyak.lalu diamkan selama minimal 1minggu di dalam wadah tertutup.setelah 1 minggu saring endapan air tsb dan masukan kedalm botol penyimpanan.

Penggunaan :
Tuangkan air endapan yg telah kita suling kedalam kolam ikan,jika kolam ikan berukuran 2X5M saya tuangkan 100ml.hasilnya kolam tdk bau dan selalu jernih.
Cara ini mungkin agak terlalu manual/Jadul (ibarat motor) hhee..tp ini sangat murah dan hemat di dan Efektif banding beli 1L obat penjernih kolam seharga 200rb’an.
Selamat mencoba..!!



Roy Syamsul Suryo Jr.

Jumat, 21 Oktober 2011

Varietas Koi - Kohaku

Kohaku adalah varietas koi yang mempunyai badan putih dengan bercak merah pada badannya. Kohaku boleh dikatakan paling populer di antara varietas koi. Ini bisa dimaklumi sebab corak warna-nya langsung mengingatkan orang pada bendera ke-bangsaan Jepang. Dan tidaklah berlebihan bila Kohaku dianggap sebagai koi yang "pertama dan terakhir", karena umumnya pertama kali orang akan memilih  Kohaku,  lalu berpindah-pindah varietas,lantas pada akhirnya kembali lagi pada Kohaku.
Untuk mencapai coraknya yang sekarang, di-butuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan Kohaku. Dari seekor koi berwarna hitam lahirlah koi berpipi merah lewat suatu mutasi, yang lantas ngetop dengan nama "Hookazuki". Pada tahun 1800, dari "Hookazuki" ini lahirlah seekor koi berwarna putih. Koi berwarna putih ini lantas dikawin-kan dengan Higoi, lahirlah Haraka, yaitu koi putih dengan bercak-bercak merah. Haraka sendiri ber-arti berperut merah (Red belly). Kemudian ber-turut-turut lahirlah Hoo-Aka (berpipi merah), Era-Hi (berinsang merah). Sejak 1830 muncullah koi dengan sebagian kepala berwarna merah (Zukin-kaburi), koi berbibir merah (Kuchibeni), dan Sarasa yang mempunyai punggung berwarna merah dan putih. Pendek kata pada jaman Meiji, Kohaku sudah dikenal luas dan mulai dikembangkan secara khusus.
Warna putih pada Kohaku menjadi pusat perhatian untuk menentukan kualitas Kohaku. Warna putihnya harus bersih seperti warna salju, tidak boleh putih kekuningan, atau putih kecokelatan. Sedangkan untuk warna merah, yang dikehendaki adalah merah pekat tetapi cerah (terang). Warna merah ini ada dua, yaitu yang dasarnya ungu dan cokelat kekuningan. Yang pertama lebih pekat dan tidak mudah luntur, tetapi tidak halus. Sedangkan yang terakhir lebih halus dan tidak mudah luntur, tetapi sulit didapatkan.
Banyak ragam Kohaku. Jenis-jenisnya di antara-nya dibedakan berdasarkan banyaknya bercak merah pada punggungnya. Ada yang dua, tiga atau empat, tetapi ada juga yang hanya satu. Inazuma-Kohaku mempunyai warna merah menyerupai ben-tuk kilat di punggungnya. Gotenzakura adalah Kohaku yang mempunyai bercak merah yang seim-bang pada sisi kiri dan kanan punggungnya. Doitsu-Kohaku Napoleon adalah Kohaku Jerman yang mempunyai warna merah seperti topi Napoleon. Fuji Kohaku adalah Kohaku yang mempunyai gum-palan berwarna perak pada kepalanya. Mereka tam-pak sangat cantik. Namun kecantikannya akan hi-lang ketika umurnya dua tahun. Shiromuji adalah koi yang mempunyai badan berwarna putih biasa, sedangkan keseluruhan badan Akamuji berwarna merah biasa. Akumuji sering disebut sebagai Higoi. Higoi yang warnanya gelap disebut sebagai Benigoi atau Hiaka. Higoi dengan sirip putih akrab dipanggil sebagai Aka-Hajiro. Tancho-Kohaku adalah koi yang keseluruhan badannya berwarna putih dengan bercak merah pada bagian kepalanya.

Tips - Cara pengepakan Saat Pengangkutan Koi

Langkah-langkah pengepakan ikan yang hendak diangkut adalah sebagai berikut:
Pertama, sediakanlah kantung plastik yang berdiameter (lebar) 50 cm sepanjang ± 160 cm. Plastik tersebut diikat pada bagian tengahnya dengan jalan membelitkan bagian ujung yang satu dengan lain-nya. Kemudian kedua mulut plastik dipertemukan atau dengan kata lain plastik tersebut dibuat rang-kap dengan bagian dalam dan luar sama panjangnya.
Langkah berikutnya adalah mengisi plastik dengan air bersih yang sudah memenuhi syarat se-banyak kurang lebih 15 liter atau sekitar 12—13 cm tingginya. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diingin-kan, plastik hendalcnya dicek dulu apakah bocor atau tidak. Caranya adalah dengan menggelembung-kan plastik dan memegang ujungnya. Air di dalam plastik digoyang-goyangkan untuk mengecek bocor tidaknya plastik. Setelah yakin plastik tidak bocor, bisa diikuti langkah berikutnya.
Ikan-ikan yang sudah diberok Selama 1 - 2 hari, kemudian dimasukkan ke dalam kantung yang telah berisi air. Penangkapan dilakukan dengan serokan yang halus untuk mencegah stres pada ikan dan luka yang tidak dikehendaki. Jumlah ikan atau banyak-nya ikan yang dimasukkan hendaknya sesuai dengan ketentuan tersebut di atas. Karena biasanya ikan yang dibeli berukuran sudah besar maka ketentuan berat badanlah yang hendaknya dipakai. Enam ekor ikan koi yang berukuran masing-masing setengah kilogram cukup dikemas dalam sebuah kantung plastik yang lebarnya 50 cm dan tinggi 60 cm (setelah diikat nantinya).
Setelah ikan masuk, udara yang ada di dalam plastik dikeluarkan. Dengan jalan mengurut plastik dari ujung hingga permukaan air, maka udara akan keluar dan yang tinggal hanya air dan ikan.
Pengangkutan tertutup membutuhkan oksigen murni i pernapasan koi. (Foto: Hem Susanto)
Slang oksigen dimasukkan ke dalam plastik dan dipegang pada leher kantung plastik. Kemudian dengan hati-hati kran oksigen dibuka dan oksigen murni akan memenuhi kantung plastik. Sebelum plastik berisi penuh benar, kran dimatikan dan kantung mulai diikat dengan karet gelang.
Untuk menjaga Jangan sampai bocor, sisa plastik dipelintir lebih dulu dan karet diikat berlawanan dan diakhiri dengan ikatan pada lipatan plastik. Untuk memperbesar ruang gerak ikan, penempatan kantung yang sudah dikemas Sebaiknya mendatar dan tidak berdiri.
Jika jumlah kantung tidak banyak, untuk lebih amannya kantung plastik bisa dimasukkan dalam kardus bekas. Dalam jumlah banyak kantung plastik bisa dijejer dengan melapisi karung goni basah pada alasnya. Karung ini untuk menghindari masuknya benda-benda yang tidak dikehendaki yang bisa merusak kantung plastik.
Untuk pengangkutan siang had yang terik, dalam kantung bisa ditambahkan bongkahan batu es agar suhu tidak naik selama perjalanan. Pada pengangkutan jarak jauh biasanya antara kantung dengan kardus bekas masih dilapisi dengan styrofoam atau gedebok pisang yang bisa jadi penghambat panas.
Jika kita mengangkut ikan dengan mobil yang dilengkapi  AC  (Air Conditioning)  atau  penyejuk ruangan, akan lebih bagus Jika kantung kita tempatkan dalam mobil dan bukannya di bagasi yang biasanya panas.

Tanya Jawab,Mengapa Kolam Berbusa??

PERTANYAAN :
Dear para pakar Koi,

Ada sedikit yang mengganggu mata jika melihat kolam koi ku sekarang ini. Beberapa waktu belakangan yaitu sekitar 3 minggu lebih, selalu ada busa yang menempel di dinding kolam kadang cukup banyak walau sering dibersihkan dengan jaring tapi tidak berapa lama muncul busa kembali.

Memang tidak terlalu banyak tapi cukup mengganggu keindahan kolam ( ukuran kolam 3 x 1 mtr ). Sebagai informasi, filter saya menggunakan sytem 4 camber dengan media bioball ( camber 1 ) dan batu Zeolit (camber 2 & 3 ).

Yang ingin saya tanyakan :
1. Busa tsb timbul karena apa ?
2. Sejauh ini keadaan kolam dan kondisi ikan cukup baik dan sehat. Apakah ada penyakit atau virus lainnya ?
3. Bagaimana cara mengatasinya ?

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas masukannya.

Salam
Ali Santoso
JAWABAN :
Busa itu terbentuk karena kadar DOC( dissolved organic compound) cukup tinggi.DOC ini terbentuk dari kotoran,urine ikan,uneaten food yang larut dalam air.
Ada 2 cara utk mengurangi DOC :
1. Memasang protein skimmer
2. mengganti air secara berkala sebanyak 10 - 20 %
Semoga info ini  membantu

( Siong )
Saya juga dulu punya pengalaman yang sama, filter pake bioball dan zeolit, hasilnya kolam berbusa banget, apalagi kalo udah dikasih garam ikan, kayak dikasih sabun itu kolam zeolit yang bapak pake itu zeolit yang bentuknya batu-batu  itu ya ? saya juga dulu pake itu, kalo dari info yang saya baca, seharusnya zeolit yang dipake yang sudah di olah dan harganya lumayan mahal. sbg info, untuk
filter di rumah, saya juga pake zeolit, tapi air ga berbusa, karena zeolitnya yang sudah diproses, banyak dijual di tukang filter air untuk rumah tangga.

Sekarang saya pake bioball, filtermat dan brush, ditambah lampu uv di bak vortex, Alhamdulillah sampe sekarang airnya kinclong terus.

mudah2 an membantu ....
( Adam S )
Punya saya sdh lebih dari 6 tahun pake filter zeolit + bioball/bakteri tapi kolam tidak pernah berbusa sama sekali dan airnya jernih serta lumut dinding bisa berkembang dengan baik sebagai cadangan makanan ikan koi jika kita tinggal keluar kota 2-4 hari tanpa makanan.
Kalo mo bersihkan batu zeolit, harus diangkat dari filter dan direndam air garam kemudian bilas dgn air bersih supaya batu zeolitnya bersih dari partikel2 yg membahayakan dan tidak membuat air kolam berbusa.

Sistem Filtrasi - Filter Kimia

Rasanya tidak mudah untuk mendefinisikan sebuah filter kimia, karena sepintas fungsinya hampir sama saja dengan sebuah filter mekanik.  Perbedaannya terletak pada ukuran partikel yang di"garap", oleh karena itu boleh dikatakan bahwa filter kimia adalah sebuah filter mekanik yang bekerja pada skala molekuler.  Seperti diungkapakan sebelumnya, filter mekanik bekerja dengan manangkap suspensi, maka filter kimia bekerja dengan menangkap bahan terlarut, seperti: gas, bahan organik terlarut, dan sejenisnya.  Mekanisme ini dilakukan dengan bantuan media filter berupa arang aktif, resin ion, dan zeolit, atau melalui fraksinasi air.
Filter kimia dapat melakukan fungsinya dengan tiga cara, yaitu:  (1) Serapan, (2) Pertukaran Ion, dan (3). Jerapan

Serapan (Absorpsi).

Absorpsi merupakan suatu proses dimana suatu partikel terperangkap kedalam struktur suatu media dan seolah-olah menjadi bagian dari keseluruhan media tersebut.  Proses ini dijumpai terutama dalam media karbon aktif.  Karbon aktif memiliki ruang pori sangat banyak dengan ukuran tertentu.  Pori-pori ini dapat menangkap partikel-partikel sangat halus (molekul)  dan menjebaknya disana. Dengan berjalannya waktu pori-pori ini pada akhirnya akan jenuh dengan partikel-partikel sangat halus sehingga tidak akan berfungsi lagi.  Sampai tahap tertentu beberapa jenis arang aktif  dapat di reaktivasi kembali, meskipun demikian tidak jarang yang disarankan untuk sekali pakai.  Reaktifasi karbon aktif sangat tergantung dari metode aktifasi sebelumnya, oleh karena itu perlu diperhatikan keterangan pada kemasan produk tersebut. 
Secara umum karbon/arang aktif biasanya dibuat dari arang tempurung dengan pemanasan pada suhu 600-2000°C pada tekanan tinggi. Pada kondisi ini akan terbentuk rekahan-rekahan (rongga) sangat halus dengan jumlah yang sangat banyak, sehingga luas permukaan arang tersebut menjadi besar. 1gram karbon aktif, pada umumnya memiliki luas permukaan seluas 500-1500m2, sehingga sangat efektif dalam menangkap partikel-partikel yang sangat halus berukuran 0.01-0.0000001 mm. Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan menyerap apa saja yang kontak dengan karbon tersebut, baik di air maupun di udara. Apabila dibiarkan di udara terbuka, maka dengan segera akan menyerap debu halus yang terkandung diudara(polusi). Dalam waktu 60 jam biasanya karbon aktif tersebut manjadi jenuh dan tidak aktif lagi. Oleh karena itu biasanya arang aktif di kemas dalam kemasan yang kedap udara.

Jerapan (Adsorpsi).
Jerapan adalah suatu proses dimana suatu partikel "menempel" pada suatu permukaan akibat dari adanya "perbedaan" muatan lemah diantara kedua benda (gaya Van der Waals), sehingga akhirnya akan terbentuk suatu lapisan tipis partikel-pertikel halus pada permukaan tersebut. Permukaan karbon yang mampu menarik molekul organik misalnya merupakan salah satu contoh mekanisme jerapan, begitu juga yang terjadi  pada antar muka air-udara, yaitu mekanisme yang terjadi pada suatu protein skimmer.  Molekul organik bersifat polar sehingga salah satu ujungnya akan cenderung tertarik pada air (disebut sebagai hidrofilik/suka air) sedangkan ujung yang lain bersifat hidrofobik (benci air).  Permukaan molekul aktif seperti ini akan tertarik pada antarmuka air-gas pada permukaan gelembung udara, sehingga molekul-molekul tersebut akan membentuk suatu lapisan tipis disana dan membentuk buih/busa. Dalam suatu protein skimmer; ketika gelembung udara meninggalkan air menuju tampungan busa, gelembung udara tersebut akan kolaps sehingga pada akhirnya bahan-bahan organik akan tertinggal pada tampungan busa yang bersangkutan.

Pertukaran Ion

Pertukaran ion merupakan suatu proses dimana ion-ion yang terjerap pada suatu permukaan media filter ditukar dengan ion-ion lain yang berada dalam air. Proses ini dimungkinkan melalui suatu fenomena tarik menarik antara permukaan media bermuatan dengan molekul-molekul bersifat polar.
Apabila suatu molekul bermuatan menyentuh suatu permukaan yang memiliki muatan berlawanan maka molekul tersebut akan terikat secara kimiawi pada permukaan tersebut.  Pada kondisi tertentu molekul-molekul ini dapat ditukar posisinya dengan molekul lain yang berada dalam air yang memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk diikat.  Dengan demikian maka proses pertukaran dapat terjadi.  Media yang dapat melakukan proses pertukaran seperti ini diantaranya adalah Zeolit (baik alami atau buatan) dan resin.
Proses pertukaran yang  berlangsung  secara umum mengikuti kaidah-kaidah tertentu. yaitu:


Pertama kation-kation dengan valensi lebih besar akan dipertukarkan terlebih dahulu sebelum kation-kation dengan valensi lebih kecil. Sebagai contoh apabila didalam akuarium kita terdapat besi (ber-valensi 3), kalsium (ber- valensi 2) dan amonium (ber- valensi1 ) dalam jumlah yang sama, maka besi akan teleibh dahulu dijerap oleh zeolite, menyusul kalsium dan terakhir amonium. 
Kedua, kation yang konsentrasinya paling tinggi didalam akuarium akan dijerap telebih dahulu walaupun valensi lebihkecil. Sebagai contoh dalam kasus diatas, apabila konsentrasi (jumlah) amonium jauh lebih banyak dibandingkan denga besi dan kalsium, maka sesuai dengan aturan 2, amonium akan cenderung di jerap terlebih dahulu.

Dengan proses-proses tersebut diatas maka filter kimia dapat diberlakukan untuk "menjernihkan" air dari paritkel-partikel berukuran molekuler yang tidak bisa diproses secara mekanik atau biologi.  Beberapa hal yang bisa di hilangkan dengan filter kimia diantaranya adalah pengaruh racun, kesadahan, warna dan partikel organik terlarut.

Pemijahan - Persiapan Kolam

Kolam pemijahan tidak bisa dan tidak mungkin menjadi satu dengan kolam taman. Kolam pemijahan harus mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri. Selain itu, seluruh kolam harus diplester dan bisa dikeringkan dengan sempur-na. Luas kolam pemijahan bisa bervariasi, mulai dari 3-6 m2 dengan kedalaman kolam 0,5 m. Lokasi kolam harus cukup mendapatkan sinar matahari, tidak terlalu ribut, jika mungkin terlindung dari jangkauan anak-anak dan binatang piaraan lainnya.
Jika mungkin, sediakan juga kolam penetasan telur dan tempat perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Bila kolam bulat, usahakan diameternya antara 1,5—2 m. Satu kolam lagi jika ada, yaitu kolam untuk me-numbuhkan makanan alami yang dipakai untuk mensuplai makanan benih jika kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm. Luas kolam antara 6—10 m2, cukup memadai.
Bagi mereka yang mempunyai uang cukup, bisa melapisi kolam-kolamnya dengan bahan vinil, yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan bahan ini, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan efek dari semen atau bahan lain bisa dihilangkan. Jika bahan ini di-anggap terlalu mahal, cukup disediakan kolam semen yang sudah lama.
Bagaimana kalau tidak bisa disediakan ketiga kolam tersebut? Jika kita tetap nekat ingin memi-jahkan memang masih tersedia jalan. Jalan lain yang mengandung risiko terlalu berat harus ditempuh, jika kita hanya mempunyai kolam pemijahan. Tentunya dengan mengambil langkah-langkah jitu agar kolam tersebut bisa dipakai untuk berbagai keperlu-an.

Pemeliharaan Koi - Oksigen Sebagai Unsur Kehidupan

Oksigen Sebagai Unsur Kehidupan

 

Memahami fungsi oksigen dalam kehidupan ikan sangatlah penting sebagai salah satu kunci pe-mahaman kita terhadap perawatan koi. Oksigen yang kurang dalam kolani akan nienyebabkan ikan mengalami berbagai kesulitan yang bisa merenggut nyawanya.
Akibat dari kekurangan oksigen, koi bisa mati pada pagi hari atau setelah melewati suatu hari yang panas. Bisa juga ikan akan mati setelah makan sangat banyak. Jika oksigen kurang di dalam kolam, koi tidak mau makan dan menyebabkan mereka lemah dan akhirnya mati. Koi yang kebanyakan makan akan banyak mengeluarkan kotoran. Kotor-an ini dan juga sisa makanan bisa membusuk. Pem-busukan yang ekstrim, bisa mengurangi kadar oksigen dalam air.
Tanda-tanda koi yang kekurangan oksigen ada-lah koi banyak berkumpul di pancuran, pemasukan air, atau mulai berenang di permukaan air. Jika hanya satu dua ekor yang bertingkah laku seperti itu mungkin tidaklah jadi masalah. Namun memang sebagian besar yang melakukannya, berarti oksigen dalam air kurang.
Untuk menanggulangi masalah kekurangan oksigen bisa ditempuh dengan menambahkan aerasi ke dalam kolam atau dengan membuat terjunan air. Untuk itu perlu peralatan yang lebih lengkap dalam kolam koi untuk menjamin tersedianya oksigen se-panjang hari.

Euthanasia - Obat dan Dosis

Euthanasia

Dalam memelihara ikan hias, ada kalanya kita dihadapkan pada suatu pilihan yang sulit, khususnya pada saat ikan kesayangan tersebut menderita suatu penyakit atau mengalami luka-luka yang parah. Keputusan untuk menentukan apakah harus mencoba mengakhiri penderitaan ikan tersebut (Euthanasia) atau mencoba menyembuhkannya merupakan hal yang sangat sulit, apalagi bila selama ini sudah terjalin keakraban antara pemilik dan ikan kesayangannya. Jika tindakan euthannasia diperlukan berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan..

Cara Euthanasia yang Dianjurkan


Perlu diingat bahwa ikan mempunyai rasa sakit dan stress, oleh karena itu, euthanasia perlu dilakukan secara manusiawi. Beberapa cara yang biasa dilakukan adalah:
Konkusi : Pada cara ini tubuh ikan dibungkus dengan kain tetapi kepalanya dibiarkan terbuka. Kemudian kepala ikan tersebut dipukulkan pada benda keras, sekeras mungkin. Bisa juga dilakukan dengan cara memukul kepala ikan tersebut dengan benda keras. Pastikan bahwa otak ikan tersebut telah rusak, kalau tidak, terdapat kemungkinkan ikan akan sadar kembali. Untuk memastikannya anda bisa gunakan gunting atau pisau untuk merusakkan otaknya.
Dekapitasi: Untuk ikan-ikan berukuran kecil, kepala ikan dapat dipisahkan dengan cepat menggunakan pisau atau gunting yang sangat tajam. Selanjutnya otak ikan tersebut segera dihancurkan. Ikan masih dapat tersadar selama beberapa saat setelah kepalanya terpisah, oleh karena itu, tindakan penghancuran otak ini diperlukan.
Pembiuasan overdosis: Cara ini termasuk sesuai untuk berbagai jenis ukuran ikan. Selain itu juga sesuai untuk melakukan Euthanasia bersama-sama pada ikan yang mengalami sakit secara masal. Caranya adalah dengan merendam ikan pada larutan obat bius ikan pada konsentrasi berlebih dan dalam waktu relatif lama.
Cara Euthanasia yang Tidak Dianjurkan:

  • Memasukan ikan kedalam lobang WC hidup-hidup dan menggelontornya dengan air
  • Mengeluarkan ikan dari dalam air, kemudian membiarkannya sampai mati.
  • Memasukkan ikan pada air mendidih.
  • Memasukkan ikan pada ari dingin (es)
  • Mendinginkan ikan secara perlahan-lahan
  • Mematahkan leher ikan tanpa diikuti dengan pengrusakan otak
Setelah melakukan Euthanasia, kuburlah ikan tersebut di tempat yang aman, agar tidak menimbulkan penularan yang tidak diperlukan. Jangan berikan ikan sakit tersebut sebagai pakan pada ikan lainya untuk menghindari penularan dan penyebaran penyakit pada ikan lainnya. Apabila akan diberikan sebagai pakan pada binatang lain, pastikan jenis penyakitnya tidak akan menulari binatang lain tersebut.

Bentuk Badan Yg Bagus Untuk Koi

Bentuk badannya bisa dilihat saat koi berenang, karena bentuk badan yang sempurna akan berpengaruh langsung pada gaya berenangnya. Demikian pula Sebaliknya. Walaupun seekor koi mempunyai corak warna yang sangat indah dan montok, tapi Jika sirip-nya tidak lengkap, koi tersebut dinilai jelek. Walaupun tidak mutlak, Sebaiknya kedua sisi badannya simetris. Dan harus diingat, seekor induk betina yang sedang "mengandung" perutnya lebih buncit. Ini Jangan disalahartikan bahwa ikan koi tersebut perutnya tidak normal. Harus diingat pula, ada dua bentuk badan yang abnormal yaitu: cacat dan kurang makan. Jika seekor koi tak bersirip atau mata-nya hilang sebelah, jelas koi tersebut cacat dan Jangan sekali-kali dipilih kendati dijual murah. Namun Jika ada koi berperut buncit di salah satu sisi badannya, atau ada sebuah rongga kecil pada kepalanya, kalau kita berminat koi seperti itu boleh diambil, dengan harga miring tentu!
Secara rinci, bentuk badan yang harus diperhatikan adalah seperti berikut:
1. Garis punggung lurus dan punggung melengkung wajar
Jika kita perhatikan dari atas, garis punggung koi harus terlihat lurus dan ketika mereka bergerak meliuk punggungnya melengkung dengan wajar. Jika dilihat dari samping, maka garis sebelah atas badannya dan bawah badannya membentuk lengkung yang wajar. Artinya, sebelah atas badannya tidak boleh terlalu melengkung, tapi sebelah bawah juga Jangan sampai membentuk garis lurus. Koi yang ketika berenang membentuk lengkungan yang tajam pada badannya sendiri tidak pantas untuk dipilih.
2. Sirip tumbuh sempurna dan cantik
Sirip yang cantik dan besarnya sesuai dengan badannya, menjadikan koi tampak cantik. Yang paling penting di antara semua sirip adalah sirip dada. Sirip ini tidak boleh cacat karena penyakit atau cacat bawaan. Beberapa koi yang karena keku-rangan makan biasanya mempunyai sirip yang kerdil (kecil).
Sirip ekor dan sirip punggung koi sering ditemu-kan cacat. Begitu pula halnya dengan sirip perut atau sirip anal. Usahakan memilih koi yang mempunyai bentuk sirip sempurna.
3. Kepala berbentuk sempurna
Beberapa wajah koi enak dilihat, tapi beberapa lagi tidak. Ada koi yang mempunyai hidung bersan-dar ke depan, dan sebagian lagi ada yang mancung. Bentuk hidung koi ini, kendati berbeda, keduanya dianggap kurang bagus. Yang bagus adalah koi dengan bentuk hidung yang wajar, tidak terlalu menonjol, tapi juga tidak tenggelam dalam timbun-an daging.
Cacat rahang paling menentukan. Boleh jadi cacat ini disebabkan oleh penyakit gill root (akar insang) yang menyerang koi ketika masih kecil. Cacat yang disebabkannya sangat besar pengaruhnya terhadap penilaian koi. Kepala koi menjadi besar dan lebar, dan sangat tidak enak dipandang. Penyakit ini memang mempengaruhi bentuk mulut dan insang. Antara mata, mulut, dan rahang harus sama bagusnya dan membentuk suatu bangunan yang serasi dan sempurna.
4. Perbandingannya serasi
Perbandingan antara panjang, lebar, dan tinggi merupakan kunci bagus tidaknya koi. Yang dimak-sudkan di sini adalah angka paling besar antara perbandingan panjang badan dan tinggi adalah satu. Itu yang paling bagus. Namun pada umumnya angka rasio ini berkisar antara 1-2,6 hingga 1-3,0 dan biasanya angka ini sudah cukup memadai.

Kolam Yg Baik Untuk Koi

Ikan koi memang ikan pajangan di kolam taman. Jika koki mungkin merajai akuarium, maka koi mungkin raja ikan hias dalam kolam taman. Ibarat pohon raksasa, koi memang lebih pantas me-nempati kolam taman yang luas dibandingkan kerabatnya koki yang bagaikan pohon bonsai lebih pantas dalam akuarium. Tentang hal ini seorang pengusaha ikan koi di daerah Jawa Barat pernah ber-komentar; Jika koi ditempatkan dalam akuarium maka yang bisa dinikmati hanyalah tubuh bagian samping saja, sedangkan kecantikan koi yang justru lebih banyak di bagian atas tubuhnya malah tidak tampak. Dengan menempatkan mereka dalam kolam taman, kita leluasa menikmati keelokan tubuhnya bukan saja bagian atas tapi juga keseluruhan tubuhnya.
Untuk bisa menikmati koi dalam kolam taman, harus kita siapkan kolam yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan koi. Artinya, kolam yang mesti kita sediakan selain memenuhi syarat teknis, juga secara estetis bisa dinikmati.

Semula orang menyangka sulit mempunyai kolam koi, karena dalam pikirannya terbayang ke-butuhan lahan yang hams cukup luas. Untuk kolam koi memang secara teknis menghendaki lahan yang luas, tapi Jika lahan tersebut tidak mungkin diusaha-kan, tentu saja masih tersedia kesempatan bagi kita yang lain untuk memenuhi keinginan kita memiliki kolam koi.
Dalam kehidupan keluarga modern kebutuhan rekreasi ditempatkan sejajar dengan kebutuhan lain-nya  seperti  sandang,  pangan dan  papan. Kolam untuk koi tidak jarang menjadi bagian dalam deko-rasi sebuah taman yang rekreatif. Artinya bahwa kolam untuk koi tidak sekedar hadir untuk tempat tinggal koi, tanpa memanjakan mata yang melihat-nya, tapi kehadiran kolam koi dalam sebuah taman harus menyatu dengan taman itu secara keseluruh-an. Dengan demikian, tembok yang membatasi air bukan menjadi pembatas dengan lingkungannya yang merupakan tanaman, melainkan justru menjadi pengikat  antara  kedua  media  yang hadir dalam taman tersebut. Berdasarkan patokan tersebut, ben-tuk kolam taman untuk koi nantinya tidak kaku dan formal, melainkan elastis dan dapat lebur dengan lingkungan kolam secara keseluruhan.

Penyakit Ikan Koi - Busuk Sirip / Ekor (Fin/Tail Rot)

Busuk sirip atau busuk ekor merupakan fenomena terjadinya proses pembusukan atau kerusakan pada sirip atau ekor ikan. Hal ini biasanya diawali dengan munculnya garis putih kelabu disepanjang sirip yang terinfeksi, kemudian dilanjutkan dengan tercabik-cabiknya bagian membran halus sirip yang dimulai dari bagian tepi sirip/ekor. Daerah pembusukan biasanya akan memerah dan memar. Pelebaran pembuluh darah pada sirip, yang ditandai dengan munculnya garis-garis merah tegas pada sirip (Gambar 1) sering merupakan pertanda akan terjadinya busuk sirip.
Busuk sirip kadang-kadang muncul bersamaan dengan terjadinya serangan penyakit lain seperti serangan busuk mulut. Atau dapat juga disertai dengan serangan penyakit sekunder berupa serangan jamur. Dalam kasus ini busuk sirip bisa disertai dengan gejala munculnya penampakan seperti kapas di bagian yang membusuk.

Penyebab

Berbagai hal bisa menjadi pemicu terjadinya busuk sirip, meskipun demikian bakteri merupakan penyebab utamanya. Berbagai jenis bakteri diketahui erat kaitannya dengan busuk sirip, seperti: aeromonas, pseudomonas, dan flexibacter. Bakteri-bakteri tersebut secara alamiah merupakan bagian dari fauna akuatik, sehingga secara umum bisa dijumpai dalam lingkungan akuarium. Mereka menjadi patogen bila kehadirannya menjadi berlipatganda karena sesuatu hal atau mereka manjadi lebih kuat. Beberapa kondisi pemicu busuk sirip diantaranya: Melemahnya daya tahan tubuh ikan, kerusakan fisik sirip, dan serangan bakteri sistemik.
Daya tahan tubuh ikan yang melemah sebagai akibat memburuknya kondisi lingkungan merupakan gejala umum pemicu busuk sirip. Kondisi demikian memungkinkan terjadinya serangan bakteri penyebab busuk sirip.
Sirip terluka atau rusak karena sebab fisik dapat menjadi tempat serangan bakteri busuk sirip. Kerusakan mekanik dapat terjadi seperti pada saat dijaring, berkelahi, atau bergesekan dengan dekorasi dasar akuarium atau dekorasi lainnya.
Serangan bakteri sistemik parah sering pula disertai dengan timbulnya busuk sirip atau ekor.
Pencegahan dan Pengobatan

Munculnya busuk sirip atau busuk ekor selalu disertai dengan gejala fisik yang mudah dikenali. Gejala ini bisa timbul beberapa hari sebelum pembusukan terjadi. Oleh karena itu hobiis akan memiliki waktu cukup untuk mengenali gejala tersebut sebelum sirip mulai membusuk.

Pengobatan dengan perendaman menggunakan garam bagi ikan-ikan yang toleran terhadap garam atau dengan menggunakan phenoxyethanol sering efektif dalam mengatasi infeksi bakteri dan juga serangan sekunder seperti jamur. Gentian violet dapat juga digunakan terutama bila pengobatan dengan bahan lain dirasakan kurang efektif.
Untuk mempercepat pemulihan sirip atau ekor yang membusuk, kondisi lingkungan yang optimum harus dijaga sebaik mungkin. Bila penyebab serangan busuk sirip ini adalah kondisi lingkungan yang buruk, maka perbaikan kondisi tersebut harus terlebih dahulu dilakukan sebelum treatmen lain dilakukan.
Sumber : O-FISH